BUPATI
MADIUN CANANGKAN PEKAN IMUNISASI NASIONAL
(PIN)
POLIO TAHUN 2016 DI KABUPATEN MADIUN
_________________________________________________________________
Selasa, 8 Maret 2016 bertempat di Balai Ds. Grobogan Kec. Jiwan
Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos berkenan mencanangkan Pekan Imunisasi Nasional
(PIN) Polio Tahun 2016 dengan disaksikan oleh Wakil Bupati, Sekda, Asisten Staf
Ahli, Kepala SKPD, Dirt. Rumah Sakit Daerah Kab. Madiun, Ketua TP PKK, Ketua
Dharma Wanita Persatuan, Camat, Kepala Puskesmas se Kabupaten Madiun.
Bupati Madiun dalam sambutannya antara lain mengatakan bahwa sebagai
komitmen Indonesia untuk eradikasi polio global tahun 2020, maka perlu dilakukan
strategi Nasional berupa rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun
2016 ini yaitu penguatan imunisasi rutin. Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio
pada tanggal 8 -15 Maret 2016 dengan sasaran 0-59 bulan, peralihan pemakaian
vaksin Trivalent Oral Polio Vaccine (TOPV) ke Bivalent Oral Polio Vaccine (BOPV)
pada tanggal 4 April 2016 dan Introduksi Inactivated Polio Vaccine (IPV) ke
dalam program imunisasi rutin pada bulan Juli 2016 di seluruh Indonesia kecuali
Daerah Istimewa Yogyakarta karena sudah mengintroduksi IPV sejak bulan September
Tahun 2007
Lebihlanjut dikatakan, bahwa Imunisasi penting untuk mencegah penyakit
yang bisa dicegah dengan Imunisasi (PD3I) salah satunya adalah penyakit polio.
Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa penyakit polio merupakan penyakit
menular yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) yang kebanyakan
menyerang anak-anak dan bisa menyebabkan kelumpuhan yang permanen. Berbagai
upaya dilakukan untuk pembasmian
penyakit polio sudah laksanakan dengan
imunisasi rutin, yaitu pemberian vaksin polio 4 kali pada bayi. Pekan Imunisasi
Nasional (PIN) juga sudah kita laksanakan sebanyak 5 (lima) kali yaitu pada
tahun 1995, 1996, 1997, 2002 dan 2005, yang diikuti pelaksanaan survey lumpuh
layu.
Selanjutnya Bupati Madiun H. Muhtarom,
S.Sos juga menginformasikan, bahwa Pekan
Imunisasi Nasional (PIN) yang telah di laksanakan berhasil, namun pada April
tahun 2005 telah diketemukan virus polio liar di Sukabumi Jawa Barat, yang
merupakan virus importasi dari luar negeri. sampai dengan saat ini dilaporkan
telah terjadi 189 kasus positif virus polio liar di 13 Kabupaten dan 5 Provinsi
di Indonesia. Imunisasi
polio sangatlah penting untuk mencegah penyakit polio pada anak, selain
berdampak pada anak juga berdampak pada masyarakat karena bisa memutus mata
rantai penularan penyakit yang ditimbulkannya. Untuk itu Bupati Madiun
menghimbau agar keluarga yang mempunyai anak usia 0-59 bulan untuk datang bersama
anaknya ke pos PIN terdekat untuk mendapatkan imunisasi polio pada tanggal 8 –
15 Maret 2016, agar anak-anak kita menjadi generasi yang sehat dan sejahtera.
Kepala Dinas Kesehatan Kab. Madiun Dr. Soelistyo Widyantono, MM
melaporkan, bahwa tujuan dilaksanakannya
PIN Polio 2016 ini adalah untuk mengurangi resiko penularan terhadap virus
polio yang datang dari negara lain (importasi) sekaligus untuk memastikan
tingkat kekebalan masyarakat terhadap penyakit polio cukup tinggi. Cakupan anak
yang diimunisasi polio pada saat PIN > 95 % dan memberikan perlindungan
secara optimal dan merata pada anak usia
0 – 59 bulan terhadap kemungkinan
munculnya kasus polio.
Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2016 dilaksanakan mulai tanggal 8 – 15 Maret 2016 dengan
sasaran balita usia 0 – 59 yang jumlahnya
mencapai 42.877 balita. Sedangkan jumlah pos PIN yang tersedia sebanyak 894 pos
dengan didukung oleh 410 orang tenaga. Vaksin
Menandai pelaksanaan PIN Polio Tahun 2016 ini Bupati Madiun bersama
Ketua TP PKK Kab. Madiun dengan diikuti oleh undangan lainnya berkenan
meneteskan vaksin Polio secara simbolis kepada Balita yang hadir pada
pencanangan PIN Tahun 2016 di Balai Ds. Grobogan Kec. Jiwan.