GALERI PUROBOYO

Jumat, 03 Agustus 2018

Kirab Jengkar Kedaton




NASKAH RADIO
No.027/PUROBOYO/LPT/065/VIII/2018

                          KIRAB JENGKAR KEDATON BUPATI DAN WAKIL BUPATI MADIUN





Memasuki masa purna bhakti Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos dan Wakil Bupati Drs. H. Iswanto, M.Si menjalani prosesi Kirab Jengkar Kedaton, Kamis 2 Agustus 2018. Kirab Jengkar Bupati ini dimulai sekitar pukul 14.00 Wib. Menempuh jarak kurang lebih 24 kilometer, dikirab dengan mengendarai kereta kencana melibatkan 32 kereta kuda yang diisi jajaran OPD serta diiringi kesenian tradisional. Berangkat dari Pendopo Muda Graha Kabupaten Madiun dan sampai kediaman pribadi di Desa Ketawang, Kecamatan Dolopo pukul 17.00 Wib. Sebelum dikirab, prosesi ini diawali dengan doa bersama dari kyai sepuh, dilanjutkan pemotongan tumpeng oleh Bupati dan Wakil Bupati Madiun yang kemudian diserahkan kepada Wakil Ketua DPRD Madiun Hari Puryadi dan Sekda Kabupaten Madiun Tronto Pahlawanto.
 
Selanjutnya, Bupati Madiun menyerahkan Pataka bendera lambang Pemkab Madiun kepada Sekda Madiun dan keris pusaka Kiai Kolo Gemarang kepada Pimpinan DPRD Kabupaten Madiun yang diwakili Hari Puryadi. Penyerahan pataka dan keris pusaka ini sebagai simbol mandat rakyat telah diselesaikan dan dikembalikan lagi ke rakyat. Dilanjutkan sejumlah abdi dalem pendopo atau staf bagian umum secara bergantian sungkem ke Bupati Madiun.
 
Sepanjang rute iring-iringan kirab melewati jalan Cokroaminoto, Soekarno Hatta, hingga Dolopo, warga antusias berdiri di pinggir jalan menyaksikan kirab tersebut dan melambaikan tangan kepada Bupati dan Wabup serta rombongan sebagai salam perpisahan dan ungkapan terimakasih.

Saat wawancara dengan tim liputan Puroboyo fm Bupati Madiun mengatakan, kirab tersebut atas inisiatif teman – teman OPD dan konsepnya agar dijadikan ikon Kabupaten Madiun sebagai agenda tahunan peringatan hari jadi. Kirab dari gedung DPRD jalan kaki menuju Pusat Pemerintahan. Menurut beliau, selama 10 tahun kepemimpinannya masyarakat Kabupaten Madiun luar biasa. Hal ini dibuktikan dengan motto guyub rukun yang selama ini digaungkan Bupati Madiun bisa dihayati dan dilaksanakan oleh masyarakat. Muhtarom, S.Sos juga berpesan kepada masyarakat siapapun pemimpin Kabupaten Madiun nanti, perjuangan terus dilanjutkan.

Sedangkan Wakil Bupati Madiun, Drs. H. Iswanto, M.Si saat wawancara dengan tim liputan Puroboyo fm mengungkapkan, pergeseran dari kediaman kedinasan ke rumah pribadi masing-masing adalah bentuk penghargaan kepada pemimpinnya atas kebersamaan selama 10 tahun, adalah  momen terharu yang sangat mengesankan dan membanggakan.

Untuk diketahui bersama, pasangan Bupati dan Wakil Bupati Madiun yang menjabat dua periode selama 10 tahun mulai 2008 hingga 2018 akan mengakhiri masa kepemimpinannya pada 3 Agustus 2018. Banyak prestasi maupun penghargaan yang diperoleh, mulai penghargaan ditingkat provinsi hingga nasional serta keberhasilannya dalam perpindahan pusat pemerintahan Kabupaten Madiun di Mejayan, Caruban.( Dedi )