NASKAH RADIO
No.027/PUROBOYO/LPT/065/VIII/2018
Memasuki
masa purna bhakti Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos dan Wakil Bupati Drs. H. Iswanto,
M.Si menjalani prosesi Kirab Jengkar Kedaton, Kamis 2 Agustus 2018. Kirab
Jengkar Bupati ini dimulai sekitar pukul 14.00 Wib. Menempuh jarak kurang lebih
24 kilometer, dikirab dengan mengendarai kereta kencana melibatkan 32 kereta
kuda yang diisi jajaran OPD serta diiringi kesenian tradisional. Berangkat dari
Pendopo Muda Graha Kabupaten Madiun dan sampai kediaman pribadi di Desa
Ketawang, Kecamatan Dolopo pukul 17.00 Wib. Sebelum dikirab, prosesi ini
diawali dengan doa bersama dari kyai sepuh, dilanjutkan pemotongan tumpeng oleh
Bupati dan Wakil Bupati Madiun yang kemudian diserahkan kepada Wakil Ketua DPRD
Madiun Hari Puryadi dan Sekda Kabupaten Madiun Tronto Pahlawanto.
Selanjutnya,
Bupati Madiun menyerahkan Pataka bendera lambang Pemkab Madiun kepada Sekda
Madiun dan keris pusaka Kiai Kolo Gemarang kepada Pimpinan DPRD Kabupaten
Madiun yang diwakili Hari Puryadi. Penyerahan pataka dan keris pusaka ini
sebagai simbol mandat rakyat telah diselesaikan dan dikembalikan lagi ke rakyat.
Dilanjutkan sejumlah abdi dalem pendopo atau staf bagian umum secara bergantian
sungkem ke Bupati Madiun.
Sepanjang
rute iring-iringan kirab melewati jalan Cokroaminoto, Soekarno Hatta, hingga
Dolopo, warga antusias berdiri di pinggir jalan menyaksikan kirab tersebut dan
melambaikan tangan kepada Bupati dan Wabup serta rombongan sebagai salam
perpisahan dan ungkapan terimakasih.
Saat
wawancara dengan tim liputan Puroboyo fm Bupati Madiun mengatakan, kirab tersebut
atas inisiatif teman – teman OPD dan konsepnya agar dijadikan ikon Kabupaten
Madiun sebagai agenda tahunan peringatan hari jadi. Kirab dari gedung DPRD
jalan kaki menuju Pusat Pemerintahan. Menurut beliau, selama 10 tahun
kepemimpinannya masyarakat Kabupaten Madiun luar biasa. Hal ini dibuktikan
dengan motto guyub rukun yang selama ini digaungkan Bupati Madiun bisa dihayati
dan dilaksanakan oleh masyarakat. Muhtarom, S.Sos juga berpesan kepada
masyarakat siapapun pemimpin Kabupaten Madiun nanti, perjuangan terus
dilanjutkan.
Sedangkan
Wakil Bupati Madiun, Drs. H. Iswanto, M.Si saat wawancara dengan tim liputan
Puroboyo fm mengungkapkan, pergeseran dari kediaman kedinasan ke rumah pribadi
masing-masing adalah bentuk penghargaan kepada pemimpinnya atas kebersamaan
selama 10 tahun, adalah momen terharu yang
sangat mengesankan dan membanggakan.
Untuk
diketahui bersama, pasangan Bupati dan Wakil Bupati Madiun yang menjabat dua
periode selama 10 tahun mulai 2008 hingga 2018 akan mengakhiri masa
kepemimpinannya pada 3 Agustus 2018. Banyak prestasi maupun penghargaan yang
diperoleh, mulai penghargaan ditingkat provinsi hingga nasional serta keberhasilannya
dalam perpindahan pusat pemerintahan Kabupaten Madiun di Mejayan, Caruban.( Dedi )