NASKAH RADIO
No.027/PUROBOYO/LPT/60/VII/2017
BUPATI
MADIUN BERSAMA FORPIMDA BERZIARAH
KE MAKAM MANTAN BUPATI

Muhtarom,
S.Sos mengatakan ziarah ke makam mantan
Bupati Madiun ini dilaksanakan setiap tahun menjelang pelaksanaan hari jadi
Kabupaten Madiun// ini merupakan bentuk penghormatan sekaligus mendoakan para
pendahulu yang telah menghadap Allah SWT, semoga mereka semua Khusnul Khotimah.
Selanjutnya kita juga berdoa semoga para generasi penerus ini diberkahi
oleh Allah SWT. //
Adapun
kepindahan Pusat Pemerintahan Kabupaten Madiun dari wilayah Kota Madiun ke
Mejayan-Caruban Bupati Madiun berharap, agar mantan Bupati Madiun yang telah
wafat juga ikhlas. Dijelaskan, bahwa pemindahan pusat pemerintahan saat ini
juga tidak terlepas dari inspirasi dari Bupati sebelumnya. Seperti kita ketahui
bersama, bahwa awal pertama Kab. Madiun berada di Ngurawan Kec. Dolopo,
selanjutnya pindah ke Sogaten, dari Sogaten pindah lagi ke Kuncen Kota Madiun.
Dari Kuncen kemudian pindah lagi ke Pangongangan Kota Madiun. Dan saat ini di era Bupati H. Muhtarom, S.Sos
bersama Wakil Bupati Drs. Iswanto, M.Si mengambil langkah politik yang beresiko,
memindahkan pusat pemerintahan Kabupaten Madiun dari wilayah administrasi Kota
Madiun ke wilayah administrasi Kabupaten Madiun.
Hal
ini dilakukan oleh Bupati Madiun untuk menyesuaikan peraturan Otonomi
Daerah agar dapat berkompetisi antar
daerah// Kalau posisi pemerintahan masih berada diwilayah administrasi Kota
Madiun, maka wajah Kab. Madiun menjadi tidak jelas. Atas dasar itulah, maka
pusat pemerintahan Kab. Madiun dipindahkan ke wilayah administrasi Kab. Madiun.
Selain adanya faktor Otonomi Daerah, juga ada lain yang mengharuskan Kab.
Madiun pindah ke wilayah administrasi Kab. Madiun yaitu faktor sosial, faktor
ekonomi dan juga multi player efek yang menyertai, hal ini akan terus dilakukan
demi kemajuan Kabupaten Madiun///