BUPATI
MADIUN MEMBUKA WORKSHOP RENCANA AKSI PEMERINTAH KAB. MADIUN MENGHADAPI “MEA”
BERBASISI INOVASI
Bupati Madiun H. Muhtarm, S.Sos dalam
sambutannya antara lain mengatakan, bahwa masalah MEA dan Inovasi daerah telah
menjadi kebijakan nasional yang harus disikapi dan dijadikan landasan dalam
setiap kebijakan daerah. Sebagaimana disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri RI
bahwa seluruh daerah agar lebih siap menghadapi tantangan dan tuntutan dalam
kebijakan otonomi daerah guna menghadapi agenda Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
yang akan dimulai akhir tahun 2015.
Demikian
pula Gubernur Jawa Timur yang menandaskan bahwa MEA bukan untuk dihindari
melainkan untuk di dihadapi dengan langkah dan upaya tertata agar kita terus
survive, mengambil prakarsa dengan melakukan menguatan atau capacity building
daya saingnya di koridor MEA. Seperti diketahui bersama bahwa MEA adalah
kesepakatan integrasi ekonomi dari 10 negara ASEAN pada KTT ke 9 ASEAN pada
tahun 2003 di Bali, yang tujuannya untuk mewujudkan pasar tunggal dan basis
produksi yang ditandai dengan bebasnya aliran barang, jasa, investasi, tenaga
kerja trampil dan perpindahan barang modal secara bebas dari hambatan tarif
maupun non tarif. Prioritas MEA meliputi : produk pertanian, otomotif,
elektronik, perikanan, produk turunan dari karet, tekstil dan pakaian, produk
turunan dari kayu, trasportasi udara, E-ASEAN, kesehatan dan pariwisata.
Terkait Inovasi Daerah sebagaimana diatur
dalam UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maksudnya adalah untuk
mendorong peningkatan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah yang
juga menentukan kemajuan daerah. Sehubungan dengan hal tersebut maka kita perlu
terus berupaya memacu inovasi daerah untuk meningkatkan daya saing daerah.
Lebihlanjut
Bupati H. Muhtarom, S.Sos juga menjelaskan, bahwa dalam menghadapi isu MEA dan
Inovasi daerah, Pemkab. Madiun telah mempersiapkan diri baik itu mengenai
kebijakan daerah dan juga potensi sumberdaya alam yang memiliki peluang untuk
bersaing diantaranya sektor pertanian tanaman pangan dan buah-buahan,
Perkebunan dan Hutan Rakyat, Peternakan, Perikanan serta Perdagangan dan
pariwisata. Semua kebijakan tersebut akan akan mempu meningkatkan kesejahteraan
rakyat apabila ditunjang dengan kemampuan SDM yang memadahi. Sesuai data yang
ada Kab. Madiun mempunyai jumlah penduduk sekitar 720.768 jiwa dan 60,40 % nya
berpendidikan SLTA/sederajat, 51,14 % lulus SLTP/Sederajat, dan sissanya 37,72
% lulus SD/Sederajat. Sedangkan lulusan Diploma/Sarjana Muda, S1/S II/ S III
sekitar 2,15 %. Sedangkan aspek pencari kerja masih didominasi lulusan
SLTA/Sederajat sebesar 30,77 %, disusul lulusan SLTP/ Sederajat 23,21 % , tidak
tamat sekolah 21,89 %, belum tamat SD/sederajat 13,69 % dan tamat SD/sederajat
8,29 %. Adapun lulusan setingkat Akademi/Diploma/Sarjana Muda, S I/S II /S III
sekitar 2, 15 %. Mengingat daya saing SDM Kab. Madiun masih rendah dan tidak
ingin kalah dalam persaingan antar daerah dalam menghadapi MEA , maka perlu
banyak berbenah, meningkatkan terobosan serta program pembangunan yang
inovatif, berkelanjutan dan konsisten. Untuk itu peserta Workshop diharapkan
dapat mengikuti kegiatan ini sampai selesai dan hasilnya dapat dirumuskan dalam
bentuk pokok-pokok pikiran untuk dibahas lebihlajut dalam diskusi tim yang
selanjutnya dapat dijadikan masukan bagi perencanaan pembangunan daerah.
Hadir
sebagai narasumber pada kesempatan ini Dr. Dra. Rochyati Basra, Md Kepala Pusat
Inovasi Daerah Badan Penelitian dan pengembangan (BPP) Kepmendagri, Judi
Poerwoko, SH Ketua Komite Tetap Fiskal KADIN Prov. Jawa Timur, Bambang
Priambodo, Ketua Komite Tetap Promosi Pariwisata KADIN Prov. Jawa Timur.